GLBP (Gateway Load Balancing Protocol) merupakan
cisco proprietary untuk redudancy gateway. Ini merupakan redudancy gateway
advance karena semua router jadi aktif (Load Balancing). Load balancing bisa
dilakukan dengan cara memakai satu alamat ip virtual yang sama dan beberapa
alamat Mac Address Virtual yang berbeda. Setiap router dalam GLBP berkomunikasi
satu dengan yang lainnya menggunakan hello
messages ke alamat multicast 224.0.0.102 menggunakan UDP, port 3222.
Pada GLBP ada 4 state yaitu AVG(active virtual
gateway), AVF (Active Virtual Forwarder), SVG (Standby Virtual Gateway) dan SVF
(Standby Virtual Forwarder).
1.
AVG sama dengan active router di hsrp.
2.
AVF yaitu virtual forwarder yang melakukan forward packet.
3.
SVG sama dengan standby router di hsrp.
4.
SVF yaitu virtual forwarder kondisi standby (glbp hanya mendukung 4 load
balancing, lebih dari itu merupakan SVF).
AVG dipilih berdasarkan Priority tertinggi, jika sama
prioritynya maka dari IP address tertinggi. AVG memberikan alamat MAC virtual
kepada setiap router yang ikut dalam grup GLBP, maksimal alamat MAC virtual
yang dapat diberikan AVG adalah 4. Setiap router yang diberikan MAC virtual oleh
AVG disebut virtual forwarder. AVG
bertugas untuk menjawab ARP request dan membalasnya dgn ARP reply yang berisi
alamat MAC virtual, sehingga setiap host memiliki IP gateway yang sama dengan MAC
virtual yang berbeda-beda untuk akses gateway. Inilah advance nya GLBP karena
router dapat mendukung beberapa mac-address dalam interface fisiknya. Untuk
lebih jelasnya, bagaimana kerja GLBP terhadap host adalah sbb:
- Setelah group glbp
dibangun, pc1 dan pc2 mengirim arp request ke AVG router
- AVG router membalas
arp request dengan arp reply ke pc client menggunakan metode round-robin. Pc1
memperoleh arp 0007.b400.0101 dan pc 2
memperoleh arp 0007.b400.0102
- Dengan router
mempunyai IP default gateway yang sama tapi dengan diberikannya AVF( virtual
mac) yang berbeda2 maka semua router dapat aktif (load balance)..
- Apa yang terjadi jika
AVG down ? GLBP protocol akan beritahu router yang mempunyai pririoty/ip
address tertinggi untuk menggantikan AVG yang down. AVG baru akan meneruskan paket yang dikirim
kealamat mac virtual 0007.b400.0101, sehingga client tidak
melihat gangguan dan AVG baru tidak perlu membuat mac virtual baru untuk
default gatewaynya
Sedangkan pilihan
Algoritma pada GLBP ada 3 yaitu Weighted
Load Balancing, Host-dependent, Round robin (Default algortima GLBP) :
1.
RoundRobin
Setiap request ARP baru untuk alamat router virtual akan dibalas dengan alamat MAC virtual yang sedang tersedia. Beban lalu lintas didistribusikan secara merata ke seluruh router yang berpartisipasi sebagai AVF dalam grup.
Setiap request ARP baru untuk alamat router virtual akan dibalas dengan alamat MAC virtual yang sedang tersedia. Beban lalu lintas didistribusikan secara merata ke seluruh router yang berpartisipasi sebagai AVF dalam grup.
2. Weighted
Setiap interface router diberikan nilai untuk menentukan proporsi lalu lintas yang harus dikirim ke AVF. Apabila nilai yang diberikan lebih besar dari pada interface router yang lain maka kemungkinan router tersebut untuk dipakai sebagai gateway oleh host akan semakin tinggi.
Setiap interface router diberikan nilai untuk menentukan proporsi lalu lintas yang harus dikirim ke AVF. Apabila nilai yang diberikan lebih besar dari pada interface router yang lain maka kemungkinan router tersebut untuk dipakai sebagai gateway oleh host akan semakin tinggi.
3. Host-Dependent
Setiap host yang mengirim ARP request untuk mencari alamat MAC gateway akan selalu menerima alamat MAC virtual yang sama. Metode ini efektif dipakai jika host memerlukan alamat MAC gateway yang konsisten.
Setiap host yang mengirim ARP request untuk mencari alamat MAC gateway akan selalu menerima alamat MAC virtual yang sama. Metode ini efektif dipakai jika host memerlukan alamat MAC gateway yang konsisten.
Apa fungsi weight ?
weight merupakan skema yang digunakan glbp untuk menentukan kapasitas
forwarding dari setiap router dalam grup GLBP.
#Menggunakan Command Basic
#Verifikasi
Jika ingin melihat secara ringkas (terlihat secara
default yang jadi AVG dan SVG adalah IP address tertinggi pertama dan kedua
yaitu R5 dan R4,, dan yang menjadi AVF pertama adalah R5, AVF kedua R4, AVF
ketiga R2, AVF keempat R1.. pemilihan AVF tsb berdasarkan ip address tertinggi
krna priority tidak diset,, kemudian terlihat juga MAC virtual yang diberikan
ke virtual forwader berbeda2kan?!..)
Jika ingin lihat
secara detail di R5 (terlihat seluruh
virtual forwarder memiliki owner id masing2 sbg identitas virtual forwarder
tsb, sedangkan defaultnya preempt diinterface fisik adalah disable tapi divirtual
forwarder preempt akan selalu dalam kondisi enable, ini krna AVF ada disetiap
router/load balance)
#Verifikasi di PC
#Kesimpulan :
1. Setiap router punya AVF 1 (maksimal 4)
2. Setiap satu Group GLBP punya AVG 1.
3. Banyaknya virtual forwarder tergantung dari
banyaknya router yang disetting GLBP. (dilab ini ada 4 router maka ada 4
forwarder).
4. AVG menciptakan MAC virtual yang akan disebar ke
masing2 router didalam 1 grup GLBP
maksimal 4 MAC virtual. "Jika salah mohon dikoreksi ya mas " , nah
didalam virtual forwarder ini ada AVF yang bertugas melakukan forward packet..
Jadi intinya fungsi AVG hanya untuk memberikan MAC virtual ke Virtual Forwarder
dan si AVF lah yang aktif/forwarding packet di setiap router GLBP.
#Menggunakan Priority + Preempt
#Kesimpulan :
Custom Priority hanya untuk menentukan mana yang
jadi AVG dan SVG, tidak untuk menentukan mana yang jadi AVF pertama, kedua,
dst....
# Menggunakan Track
jika link int f0/1 di R1 gue shutdown ? maka
weightnya akan berkurang dari 100 menjadi 85.
Koq ga listen sih ? knpa tetap aktif AVF nya (gue
mau tidak lewat router ini lagi krna link atasnya udh down, pasti dibelokin nii
trafik link atas ke router sebelah dan pasti membebani temen2nya)? nah perlu
diingat sebenarnya fungsi track disini hanya untuk mengurangi weight jika terdeteksi
link atasnya down. Dan jika ingin membuat router tsb non aktif maka setting
juga weighting..
Nyok kita setting weighting untuk R1 110 dengan
lower 100 dan upper 105..
Setelah beberapa saat ,, taraa...,, weight AVF yang
decrement tadi menjadi listen alias non
aktif melakukan forwarding.
Dan kembali aktif ketika int f0/1 di R1 di no
shutdown.
# Menggunakan Weighting
tadi udah disinggung menggunakan weight, knpa perlu
setting weighting ? yang pastinya untuk memberikan porsi forwarder (weight yang
tinggi akan mendapatkan forwarding yang banyak) pada router dan syarat mutlak
jika ingin menggunakan algoritma weighted. Oke mari kita kasih semua porsi
weight disetiap router sbb (R1 = 110,R2= 120, R4= 130,R5= 140, untuk
lower/upper = weighting-10/ upper+5)
# Memilih Load Balance Type