Snmp adalah protocol yang digunakan untuk managemen/monitoring
perangkat jaringan (router, server, switch, firewall device, dll). Snmp terdiri
dari tiga item yaitu snmp manager (disebut
juga nms (network management system : software yg diinstal dikomputer untuk melakukan
monitoring)), snmp agent (software
yg berjalan didevice jaringan, yg perlu diaktifkan jika ingin snmp managernya
terkoneksi) dan mib (management
information base : database yg berisi parameter yg menggambarkan snmp agent tsb
seperti ip add, interface, penggunaan cpu, ukuran hardisk yang tersedia, dll)...
Jadi boleh dikata proses mendapatkan informasi parangkat jaringan (snmp agent)
yaitu suatu proses pengambilan informasi
dari mib yang berada disisi agent oleh snmp manager.
Versi snmp terdiri dari tiga yaitu snmp versi 1, 2c
dan 3. Versi 1 dan 2c tidak berfokus pada security mib, security yang diberikan
hanya berupa community string yang terdiri dari pilihan RO (read-only, hanya
memberikan akses manager untuk baca mib, tentunya lebih aman) dan
RW(read-write, memberikan akses snmp manager untuk baca dan mengubah mib,
rentan). Community string yang didefinisikan di manager harus cocok dengan yang
diagent agar komunikasi snmp dapat dilakukan.... Sedangkan versi 3 menyediakan
keamanan jauh lebih baik dari v1 dan v2, yaitu tidak menyediakan community string
lagi, tapi menyediakan feature entity,
user dan group. Hal tsb dapat
dicapai dengan menerapkan integrity, authentication (menggunakan hashing
password seperti HMAC=MD5 HMAC-SHA algoritma) dan privacy (menggunakan encryption
DES 56bit). Walau snmp versi 3 menawarkan security yg jauh lebih baik tapi
umumnya masih banyak menggunakan snmp versi 2... Pada cisco telah mendukung
snmp v3 pada IOS versi 12.0.3T.
Komunikasi snmp antara manager dan agent berupa
pesan, adapun pesan2 tersebut pada versi 1 terdiri dari snmp GET, GET-NEXT,
GET-RESPONSE, SET, TRAP... Sedangkan pada v2 terdapat penambahan dua type pesan
yaitu INFORM dan GETBULK. Pada v3 masih mengikuti v2.
Bagaimana cara kerja snmp message ? manager
melakukan "GET message" untuk memperoleh informasi dari agent dan
"GET-NEXT message" untuk memperoleh informasi/object berikutnya dalam
mib, "GET-RESPONSE" merupakan balesan dari "GET", "GET-NEXT",
"SET"(pada v2, juga balesan dari INFORM dan GETBULK).. Sedangkan
"SET message" digunakan ketika manager ingin mengubah nilai object dalam
mib yang berada di agent.. Nah "TRAP message" digunakan untuk pemberitahuan
ketika suatu peristiwa terjadi (contoh : dilakukan setting, jika penggunaan cpu
80% maka akan ada pemberitahuan, ini jauh lebih efisien dibanding mengirimkan
pesan GET secara terus menerus untuk melakukan cek penggunaan cpu).
"INFORM message" merupakan perbaikan dari
TRAP, kalo dengan TRAP tidak ada pesan balasan bahwa informasi telah diterima
oleh manager dgn mengirim ack ke agent, beda halnya dengan INFORM, ketika agent
mengirim INFORM message ke manager, maka manager akan membalasnya dgn ack ke
agent, jika agent belum kunjung dapat ack maka agent akan kirim ulang inform ke
manager.. Dengan ini maka agent dapat memastikan bahwa pemberitahuan yang
dikirimnya sudah berhasil diterima manager. "GETBULK Request"
merupakan perbaikan dari "GET-NEXT message", dgn GETBULK memungkinkan
untuk memperoleh blok data yang besar,
seperti beberapa baris dalam sebuah
tabel mib.
Oke skrg waktunya mereview sedikit mengenai NMS software.. PRTG umumnya digunakan untuk memonitor bandwidth, WHATSUPGOLD untuk memonitor status perangkat jaringan (menawarkan pemetaan device jaringan secara otomatis), TFTP Server untuk memindahkan suatu file dgn protocol ftp, KIWI CATTOOLS untuk melakukan backup konfigurasi router/switch dan bisa juga melakukan perubahan konfigurasi secara manual, MYLANVIEWER merupakan nms untuk mendeteksi semua perangkat yang terhubung dengan jaringan (ip add, shared resource, OS, mac-address,dll), NETFLOW ANALYZER untuk menampilkan informasi trafik jaringan seperti source/destination mana yang paling tinggi penggunaan trafiknya, protocol apa yang paling sering digunakan, interface mana yang utilisasi trafiknya paling tinggi, dll.
Berikut konfigurasi yang harus dilakukan di snmp
agent (#dalam hal ini router, konfigurasi ini yg akan diinputkan pada nms
software agar dapat terknoneksi dgn agent).
#Konfigurasi SNMP v1 dan V2
- konfigurasi community string
#Konfigurasi SNMP v3
- konfigurasi group (ada
3 pilihan security level yang ditawarkan yaitu noauth : no auth + no
encryption,, auth : auth + no encryption,, priv : auth + encryption... SNMP
v1/v2 hanya support noauth, sdgkan SNMP v3 support semuanya)
melihat group yg ada
- konfigurasi user (dalam membuat user harus terlebih
dulu buat engineID nya)
#Disable
snmp agent
*Source
: 9tut.com, cisco.com, @fransfernandoasali